Senin, 20 Juni 2011

Berangkat dari Misi Sosial, Dituntut Telaten dan Sabar



Lokasinya berada diantara perumahan penduduk di Desa Daleman, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Lembaga yang didirikan dua tahun lalu itu hingga sekarang masih eksis. Bahkan, semakin mendapat perhatian dari masyarakat. Kini, Shafa Education Centre itu memberikan bimbingan kepada 12 anak berkebutuhan khusus.
DARI luar tak ada kesan yang menunjukkan bangunan itu adalah sekolah. Bangunan itu berbentuh rumah laiknya rumah penduduk lainnya. Hanya, di bagian depan, tepatnya menempel di pagar, terbentang baliho. Baliho itu yang mempertegas, rumah tersebut adalah tempat bimbingan. Yaitu, bimbingan untuk anak berkebutuhan khusus.
Pintu gerbang yang tidak begitu tinggi di rumah itu tertutup. Karena tak dikunci, gerbang itu sekali dorong sudah terbuka. Baru melangkahkan kaki, terlihat beberapa sepeda motor terparkir di samping rumah. Dan, dua orang sedang duduk di teras. Meski sudah menginjakkan kaki di teras, tak terdengar riuh laiknya sekolah-sekolah umum.
Ya, mereka berkumpul di bagian tengah rumah. Di tempat itu tertata meja yang dikelilingi beberapa anak. Mereka diam. Hanya tangan mereka yang bergerak berusaha menorehkan pensil di buku. Di samping anak-anak itu duduk beberapa orang yang tak lain adalah guru atau pembimbing. Ada yang perempuan, ada juga yang pria. Mereka dengan penuh kesabaran dan ketelatenan berusaha membimbing anak-anak itu.
Dari ruang tengah itu, nampak seorang perempuan berjilbab berjalan menuju ruang tamu. Dia pun duduk di kursi menghadap satu meja. Rima Sholihah, demikian perempuan itu menyebut namanya. Dia adalah kepala bimbingan di tempat itu. ’’Di sini sekarang ada 12 anak dan enam pembimbing,’’ ungkapnya.
Anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya bersama para pembimbing lainnya itu semuanya berkebutuhan khusus. Mereka antara lain, autis, down syndrome, gangguan saraf otak dan IQ rendah. Sehari-hari, Rima dan pembimbing lainnya selalu berinteraksi dengan anak-anak itu. ’’Untuk masuknya full. Mulai Senin sampai Sabtu. Tapi, ada yang seminggu tiga kali,’’ ujar perempuan berusia 27 tahun ini.
Sabar, telaten dan harus mempunyai rasa kasih sayang. Itu yang selama ini dilakukan Rima dan pembimbing lainnya. Shafa Education Centre sendiri berdiri dengan semangat sosial. Dia bersama beberapa teman lain ngobrol. Dari obrolan itu akhirnya menemui satu keinginan atau satu tekad untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk sesama. ’’Siapa saja yang membutuhkan, bisa langsung ke sini. Ini misi sosial. Semua ini memang berawal karena prihatin dengna anak-anak yang mengalami gangguan psikis maupun fisik,’’ katanya.
Diawal berdiri, ada empat guru atau pembimbing dan enam siswa. Selain guru dengan latar belakang psikolog, juga ada yang terapi. Hingga sekarang belum ada klasifikasi kelas. ’’Kami juga bekerjasama dengan dokter spesialis saraf,’’ ujarnya.
Karena sudah dua tahun, para pembimbing sudah terbiasa menghadapi anak-anak itu. Tak hanya terbiasa, namun juga sudah paham cara menghadapi dan membimbingnya. ’’Memang, kami harus telaten menghadapi mereka. Karena itu, pembimbing tidak boleh membawa persoalan di luar ke sini,’’ katanya. (radar mojokerto)

Baca Selengkapnya...;

Jumat, 10 Juni 2011

SHAFA GELAR EVALUASI PERKEMBANGAN ANAK



SEBAGAI satu satunya bimbingan berkebutuhan khusus di kab mojokerto, Shafa Education Centre menangani anak-anak berkebutuhan khusus seperti Autisme,ADD & ADHD / Hyperactive, Retardasi Mental,Down Syndrom, Cerebral Palsy, Disleksia/Learning Disability, Gangguan Bicara/Speech Delay.
Untuk mengevaluasi perkembangan anak didik, Rabu, 8 juni 2011 Shafa Education Centre menggelar kegiatan rutin yang diikuti seluruh wali murid dan siswa di tempat belajar Shafa Education Centre
Para wali murid mendapatkan penjelasan dari ahli konsultan yaitu dr. Heru Rustiadi, Sp.S dokter spesialis syaraf dan ahli terapis wicara Bpk Nurul Huda . Dalam kesempatan ini dr. Heru menjelaskan secara gamblang tentang penyebab dan macam celebral palsy, Retardasi mental, down syndrom dan cara penanganan anak berkebutuhan khusus.Termasuk cara penanganan bila anak demam, kejang, sebab kejang termasuk salah satu menyebab cerebral palsy. sesion ke dua diisi oleh ahli terapi wicara Bpk Nurul Huda yang berdinas di RS Umum Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Bpk Nurul Huda menjelaskan tentang komunikasi dan cara-cara/trik memberikan pemahaman kepada anak berkebutuhan khusus. bagaimana agar anak mau membuka mulutnya, menjulurkan lidahnya. termasuk menunjukkan beberapa contoh alat peraga yang dapat menunjang dalam memberikan terapi wicara.
Sementara itu Sabarani, S.Psi, MM.Kes, M.Psi sebagai penanggung jawab psikologi dari Shafa Education centre dalam pertemuan informal dengan dr Hj Ikfina MKP membicarakan tentang Shafa, ada respon positif tentang keberadaan Shafa Education Centre.
Kesulitan yang dihadapi lembaga pendidikan sosial ini tempat belajar mengajar yang masih kontrak serta fasilitas untuk kurikulum berbasis multiple intelegensi yang masih kurang.
Walau demikian Shafa didampingi ahli konsultan yaitu dr. Heru Rustiadi, Sp.S dokter spesialis syaraf, dr. Rosyid Salim, Sp.Kj dokter spesialis kejiwaan/psikiater, fisioterapis dari RS Umum yaitu Ibu Ratna, Ahli terapi Wicara dari RS Umum Bpk Nurul Huda. Mereka ini ahli konsultan yang mempunyai misi sosial non komersial.
Shafa Education Centre juga menerima siswa baru, dibuka setiap hari baik itu dari kalangan mampu atau pun kurang mampu. shafa education centre juga memiliki lembaga konsultan psikologi yaitu yogaatma consulting sebuah lembaga konsultasi psikologi untuk anak di sekolah –sekolah formal dari TK – Perguruan tinggi, perusahaan/instansi maupun pekerja lepas lainnya. (ika)

Baca Selengkapnya...;