Kamis, 11 Desember 2014

Sekolah Inklusi di Indonesia Masih Sangat Terbatas

Jumlah anak penyandang disabilitas di Indonesia memang belum diketahui pasti. Namun menurut data yang dihimpun "Save The Children", di Jawa Barat saja jumlah anak-anak berkebutuhan khusus diperkirakan mencapai angka 187 ribu orang. Angka ini belum termasuk jumlah anak-anak yang disembunyikan oleh keluarganya, dengan alasan malu.
Tingginya angka anak dengan disabilitas ini, sayangnya tidak dibarengi dengan jumlah sekolah inklusi di Indonesia. Jumlah sekolah inklusi masih terbatas, padahal Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 70 tahun 2009 mengamanatkan adanya sekolah inklusi di setiap kota. Sekolah inklusi merupakan sekolah umum yang menerima anak berkebutuhan khusus untuk bersama-sama mengenyam pendidikan dengan anak lainnya.
Wiwied Trisnadi, Project Manager Save The Children mengatakan, masih banyak anak berkebutuhan khusus yang belum mendapatkan akses pendidikan dasar.
"Stigma negatif tentang anak berkebutuhan khusus membuat sekolah urung menerimanya. Soalnya beberapa orangtua murid bahkan menarik anaknya dari sekolah yang menerima anak disabilitas karena takut tertular," kata Wiwied di sela acara diskusi bertajuk "Save the Children Mendukung Kesetaraan Hak dan Kesempatan bagi Anak-anak Berkebutuhan Khusus" di Jakarta, Selasa (9/12/2014).Lebih lanjut Wiwied menjelaskan bahwa hambatan lain seperti keterbatasan tenaga pengajar untuk anak berkebutuhan khusus menambah pelik masalah pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Belum lagi, kata dia, perilaku bullying yang dilakukan anak-anak lain kepada anak berkebutuhan khusus juga menjadi hambatan.
"Sebagian besar sekolah mengaku tidak siap karena belum adanya guru yang terlatih mengajar siswa berkebutuhan khusus. Padahal guru sebagai tenaga pendidik seharusnya mampu menangani siswa dalam kondisi apa pun. Menjadi tenaga pengajar bagi anak disabilitas juga bisa dipelajari kok," imbuhnya.

Baca Selengkapnya...;