Kamis, 21 April 2011

Learning Disabilities pada Anak

Learning disabilities (Kesulitan Belajar) merupakan kasus yang sering terjadi pada anak-anak tingkat sekolah dasar. Kesulitan dalam belajar ini bukanlah karena tingkat IQ yang rendah, akan tetapi dialami oleh anak-anak dengan tingkat IQ normal dan diatas normal. Karakteristik anak yang mengalami kesulitan / ketidakmampuan belajar sulit dideteksi karena secara lahiriah anak-anak yang menderita kelainan ini tampak biasa / sama seperti anak normal lainnya. Hal ini berbeda dengan anak yang mengalami keterbelakangan mental yang secara lahiriah sudah terlihat. Anak-anak yang digolongkan ke dalam learning disabilities adalah anak yang mengalami keterlambatan / penyimpangan dalam kemampuan akademik dasar seperti: berhitung, membaca, mengeja, dan menulis.

Secara definitif, pengertian LD adalah keterlambatan dalam menguasai kemampuan akademik dasar seperti: berhitung, membaca, mengeja, dan menulis (1963: Samuel Kirk, orang pertama yang memperkenalkan tentang specific learning disabilities).
Meskipun secara kasat mata LD tidak menimbulkan dampak yang besar terhadap anak, tetapi LD harus segera diatasi karena mengancam masa depan anak. Anak-anak yang mengalami LD nantinya akan kesulitan dalam pengembangan potensi dan kesuksesannnya. Secara psikologi, hal ini juga tidak baik bagi anak karena anak yang mengalami kesulitan dalam bahasa dan menulis akan mengalami perkembangan persepsi yang relatif lebih lambat daripada anak yang normal.
Data menunjukkan bahwa:
• Di Amerika, sekitar 5 % dari jumlah populasi anak-anak usia sekolah menerima pendidikan khusus atau peleyanann khusus yang disebabkan karena kesulitan belajar.
• Studi yang dilakukan oleh Abdurrahman (1999): di DKI Jakarta dari 3.215 murid kelas 1 hingga kelas 6 SD terdapat 16,52% orang yang dinyatakan mengalami kesulitan belajar oleh guru.
Data di atas menunjukkan bahwa tidak sedikit anak-anak di Indonesia yang mengalami LD. Untuk menanggulangi LD maka terlebih dahulu harus diketahui penyebab merebaknya LD di kalangan anak-anak. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi ketidakmampuan anak dalam belajar adalah : faktor neurologi, keterlambatan kedewasaan, faktor genetik, dan faktor lingkungan. Faktor-faktor di atas memiliki potensi yang berbeda-beda dalam mempengaruhi ketidakmampuan anak dalam belajar. Dengan menggali faktor penyebab LD dan mengembangkan berbagai alternatif solusi terhadap masalah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah anak yang mengalami LD.
Learning Disabilities akan mempengaruhi masa depan anak-anak penderitanya. Karena anak-anak yang mengalami learning disabilities akan memperlambat perkembangan persepsi anak. Karena itu, kita harus mengenal secara dini tanda-tanda anak yang mengalami learning disabilities untuk pencegahan dan pengobatan secepat mungkin.(sumber:http://blog.unand.ac.id/)
Daftar Pustaka
Santrock, J.W (2009) Educational Psychology 3rd Edition, New York, Mc Graw-Hill Inc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar